INDONESIA, REPUBLIKA| Sebuah perdebatan terjadi di kolom komentar Facebook setelah akun Surya Utama Putra Langit memberikan pendapat mengenai suara seseorang yang disebut mirip dengan salah satu vokalis ternama di Indonesia. Surya menilai suara tersebut masih kaku dan belum mampu menyamai kualitas vokalis aslinya. Pendapat itu ia sampaikan di unggahan akun Dee Bruyne.

Komentar tersebut justru disalahartikan oleh akun bernama Rembatan Kogi. Alih-alih menanggapi substansi, akun tersebut memberikan respons yang negatif dan ketidak mampuannya dalam memahami konteks kalimat dan Rembatan Kogi merupakan justru membuktikan dirinya sebagai pengguna serampangan dan berlebihan. Tudingan yang dilontarkan Rembatan Kogi dianggap tidak berdasar, terutama karena ia menafsirkan pernyataan Surya secara keliru.

Respons Rembatan Kogi menunjukan gaya komunikasinya seperti ingin tampil paling memahami persoalan, namun justru menunjukkan ketidakmampuannya memaknai konteks pendapat yang disampaikan.
Peristiwa tersebut kembali menegaskan betapa rentannya perdebatan di media sosial ketika opini sederhana dipelintir atau dipahami tanpa ketelitian. Diskusi publik di ruang digital kerap berubah menjadi perselisihan hanya karena kesalahan penafsiran dan kecenderungan sebagian pengguna untuk bereaksi tanpa membaca dan memahami kalimat secara utuh.

